Saudaraku, banyak
dari kaum muslimin tidak bahagia setelah melaksanakan shalat. Padahal,
semestinya shalat mampu menghasilkan kebahagiaan. Maka dari itu, Prof. Ali Aziz
M.Ag, Imam shalat taraweh di Afrika, Asia, dan Eropa, membuat buku berjudul “60
Menit Terapi Shalat Bahagia”.
Bagaiamana agar
shalat menghasilkan membahagiaan? Menurut Prof. Ali Aziz, agar bisa bahagia
setelah shalat seorang muslim hendaknya memahami dengan baik arti bacaan dalam
shalat. Maka dari itulah, ia membuat formulasi khusus bagaimana seseorang yang
tidak bisa bahasa arab bisa memahami bacaan shalat dengan baik yang berujung
pada kebahagiaan.
Ada kalimat kunci
yang harus kita hafalkan. Tapi jangan khawatir, kalimat kunci tersebut mudah
dihafal kok. Kalimat kunci itu ialah, “SUBHAN TURUT HADIR di MASJID untuk AKSI
SOSIAL”.
Ketika berdiri dan
membaca al-fatehah, poin penting dari al-fatehah adalah Syukur, Bimbingan, dan
Ketahanan Iman. 3 Poin penting ini kemudian disingkat menjadi SUBHAN.
Nah, kata beliau,
bacalah al-fatehah sebagaimana biasanya. Akan tetapi setelah baca, jangan
langsung pindah baca surat-surat pendek. Tapi ucapkanlah dalam hati doa-doa
atau ungkapan pujian kepada Allah.
Untuk yang Syukur,
ucapkanlah dalam hati: “Wahai Allah, aku bersyukur atas semua nikmat-MU”. Kalau
yang bimbingan, “Bimbinglah aku dan keluargaku agar tetap di jalan yanga
benar”. Adapun yang Ketahanan Iman: “Berilah aku ketahanan iman untuk melawan
hawa nafsu agar selamat dari kesesatan dan murka-Mu”.
Ketika rukuk, poin
pentingnya adalah TURUT (Tunduk dan Menurut). Contoh ucapan doa di hati untuk
tunduk: “Wahai Allah, aku tunduk membungkuk kepada kehendak-Mu. Aku bertasbih
dan menyerahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin, dan semua persoalan
kepada-Mu”. Adapun contoh ucapan doa di hati untuk menurut: “Aku menurut kepada
semua perintah-Mu. Ampuni dosa-dosaku”.
Ketika bangkit dari
rukuk (i’tidal), hal pentingnya adalah HADIR (Hak Pujian dan Takdir Allah).
Saran doa dari pak Ali untuk Hak Pujian adalah; “Hanya Engkau yang berhak
dipuji. Ampunilah aku karena terlintas mengharap pujian manusia”. Adapun saran
doa untuk Takdir Allah adalah; “Semua hal terjadi atas takdir-Mu. Aku ridha dan
ikhlas menerimanya”.
Ketika sujud, inti
maknanya adalah MASJID (Maaf, Sinar, dan Jiwa dan Raga). Doa yang bisa dipakai
untuk maaf adalah; “Maafkan dosa-dosaku, bapak-ibu dan keluargaku”. Doa yang
bisa dipakai untuk Sinar adalah; “Sinarilah hati, lidah, mata, dan telingaku
agar selalu berbuat yang Engkau ridhai”. Adapun untuk Jiwa dan Raga doa yang
bisa dipakai adalah; “Jiwa dan ragaku dalam kekuasaan-Mu. Aku serahkan
hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin, dan semua persoalan kepada-Mu”.
Ketika duduk antara
dua sujud, artinya bisa disingkat menjadi AKSI (Ampunan, Kasih, Sejahtera, dan
Iman). Maka doanya bisa begini, “Wahai Allah, berilah aku ampunan, kasih,
sejahtera, dan iman”.
Dan yang terakhir,
ketika tasyahud pertama dan kedua, poin penting dari bacaan-bacaan yang ada di
dalamnya adalah SOSIAL (Sholawat, Persaksian, dan Tawakkal). Contoh doa untuk
sholawat; “Sholawat dan salam untuk nabi Saw. Berikan aku kekuatan menyontoh
akhlaknya”. Contoh doa untuk Persaksian; “Aku bersaksi, Tiada Tuhan Selain
Engkau, dan Muhammad adalah utusan-Mu. Jadikan syahadat pegangan dan penutup
hidupku”. Dan untuk contoh doa tawakkal adalah; “Aku serahkan hidup-mati, sehat-sakit,
kaya-miskin dan semua persoalan kepada-Mu”.
Baiklah, semoga apa
yang saya tuliskan ini bermanfaat. ;)
Surabaya, 8 Desember
2014