Selasa, 16 Desember 2014

Agar Shalat Menghasilkan Kebahagiaan

Saudaraku, banyak dari kaum muslimin tidak bahagia setelah melaksanakan shalat. Padahal, semestinya shalat mampu menghasilkan kebahagiaan. Maka dari itu, Prof. Ali Aziz M.Ag, Imam shalat taraweh di Afrika, Asia, dan Eropa, membuat buku berjudul “60 Menit Terapi Shalat Bahagia”.

Bagaiamana agar shalat menghasilkan membahagiaan? Menurut Prof. Ali Aziz, agar bisa bahagia setelah shalat seorang muslim hendaknya memahami dengan baik arti bacaan dalam shalat. Maka dari itulah, ia membuat formulasi khusus bagaimana seseorang yang tidak bisa bahasa arab bisa memahami bacaan shalat dengan baik yang berujung pada kebahagiaan.

Ada kalimat kunci yang harus kita hafalkan. Tapi jangan khawatir, kalimat kunci tersebut mudah dihafal kok. Kalimat kunci itu ialah, “SUBHAN TURUT HADIR di MASJID untuk AKSI SOSIAL”.

Ketika berdiri dan membaca al-fatehah, poin penting dari al-fatehah adalah Syukur, Bimbingan, dan Ketahanan Iman. 3 Poin penting ini kemudian disingkat menjadi SUBHAN.

Nah, kata beliau, bacalah al-fatehah sebagaimana biasanya. Akan tetapi setelah baca, jangan langsung pindah baca surat-surat pendek. Tapi ucapkanlah dalam hati doa-doa atau ungkapan pujian kepada Allah.

Untuk yang Syukur, ucapkanlah dalam hati: “Wahai Allah, aku bersyukur atas semua nikmat-MU”. Kalau yang bimbingan, “Bimbinglah aku dan keluargaku agar tetap di jalan yanga benar”. Adapun yang Ketahanan Iman: “Berilah aku ketahanan iman untuk melawan hawa nafsu agar selamat dari kesesatan dan murka-Mu”.

Ketika rukuk, poin pentingnya adalah TURUT (Tunduk dan Menurut). Contoh ucapan doa di hati untuk tunduk: “Wahai Allah, aku tunduk membungkuk kepada kehendak-Mu. Aku bertasbih dan menyerahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin, dan semua persoalan kepada-Mu”. Adapun contoh ucapan doa di hati untuk menurut: “Aku menurut kepada semua perintah-Mu. Ampuni dosa-dosaku”.

Ketika bangkit dari rukuk (i’tidal), hal pentingnya adalah HADIR (Hak Pujian dan Takdir Allah). Saran doa dari pak Ali untuk Hak Pujian adalah; “Hanya Engkau yang berhak dipuji. Ampunilah aku karena terlintas mengharap pujian manusia”. Adapun saran doa untuk Takdir Allah adalah; “Semua hal terjadi atas takdir-Mu. Aku ridha dan ikhlas menerimanya”.

Ketika sujud, inti maknanya adalah MASJID (Maaf, Sinar, dan Jiwa dan Raga). Doa yang bisa dipakai untuk maaf adalah; “Maafkan dosa-dosaku, bapak-ibu dan keluargaku”. Doa yang bisa dipakai untuk Sinar adalah; “Sinarilah hati, lidah, mata, dan telingaku agar selalu berbuat yang Engkau ridhai”. Adapun untuk Jiwa dan Raga doa yang bisa dipakai adalah; “Jiwa dan ragaku dalam kekuasaan-Mu. Aku serahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin, dan semua persoalan kepada-Mu”.

Ketika duduk antara dua sujud, artinya bisa disingkat menjadi AKSI (Ampunan, Kasih, Sejahtera, dan Iman). Maka doanya bisa begini, “Wahai Allah, berilah aku ampunan, kasih, sejahtera, dan iman”.

Dan yang terakhir, ketika tasyahud pertama dan kedua, poin penting dari bacaan-bacaan yang ada di dalamnya adalah SOSIAL (Sholawat, Persaksian, dan Tawakkal). Contoh doa untuk sholawat; “Sholawat dan salam untuk nabi Saw. Berikan aku kekuatan menyontoh akhlaknya”. Contoh doa untuk Persaksian; “Aku bersaksi, Tiada Tuhan Selain Engkau, dan Muhammad adalah utusan-Mu. Jadikan syahadat pegangan dan penutup hidupku”. Dan untuk contoh doa tawakkal adalah; “Aku serahkan hidup-mati, sehat-sakit, kaya-miskin dan semua persoalan kepada-Mu”.


Baiklah, semoga apa yang saya tuliskan ini bermanfaat. ;)


Surabaya, 8 Desember 2014