Rabu, 13 Agustus 2014

Siapakah yang Berhak Menerima Zakat?

Seorang muslim layak dikatakan sebagai pemeluk agama Islam apabila 5 rukun Islam telah dilakukan. Bersyahadat, shalat, membayar zakat, berpuasa, dan berhaji jika mampu. Namun tidak sedikit yang kemudian terkesan menyepelekan sebagian dari rukun Islam tersebut. Misal, tidak mau membayar zakat. Padahal, di zaman Abu Bakar RA orang-orang yang enggan membayar zakat diperangi. Mengapa? Karena zakat adalah bagian dari rukun Islam yang posisinya sangat fundamental, dan orang yang menyepelekan rukun Islam terancam menjadi murtad dan kafir. Maka dari itu, seorang muslim wajib membayarkan zakatnya; baik zakat fitrah atau zakat maal kepada yang berhak mendapatkan. Pertanyaannya, siapakah orang-orang yang berhak menerima zakat?

Selasa, 12 Agustus 2014

Masih Mau Meninggalkan Dakwah?

Manusia adalah makhluk yang sering salah, lupa dan terombang-ambing. Terkadang berada dalam posisi positif dan baik, namun juga terkadang dalam posisi negatif dan jelek. Dari situ kemudian dibutuhkan kegiatan saling mengingatkan agar kembali ke jalan yang lurus. 


Pertanyaannya, siapakah yang akan mengingatkan? Siapakah yang akan menunjukkan ke jalan yang lurus? Siapakah yang akan mengarahkan ke alamat yang benar? Jawabannya adalah para da’i. Namun jangan salah, mereka yang disebut da’i  bukan hanya ustadz atau kiai. Yang disebut da’i adalah siapa saja yang melakukan kegiatan atau aktivitas seorang da’i. Jadi siapapun bisa disebut da’i, termasuk anak kecil sekalipun. Bahkan, bagi yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka harus menjadi da’i. Rasulullah Saw bersabda, “ballighuu ‘annii walau aayah”. “Sampaikanlah (dakwah) walau hanya satu ayat” (Al-Hadits). Perintah Rasulullah Saw ini bersifat umum, siapapun, tidak hanya ustadz atau kiai. Jadi, kita semua (muslim) adalah da’i.


Namun biasanya banyak di antara kita yang kemudian enggan berdakwah dengan alasan dirinya belum baik dan belum layak menjadi da’i. Ada juga yang beralasan takut terkena ayat 2-3 dari surat Ash-shof. Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang kalian tidak lakukan. Sungguh besar kebencian di sisi Allah. Kalian mengatakan apa yang kalian tidak lakukan”.