Sabtu, 15 Februari 2014

Meraih Kesuksesan dengan Istighfar




“Ustadz, saya ingin menjadi pengusaha sukses, tapi bangkrut terus. Tolong kasih saya resep ustadz”, pinta seorang laki-laki dengan nada lirih. Laki-laki ini adalah tipe orang yang pekerja keras. Berulangkali dia mencoba mengais keuntungan dalam dunia bisnis, tapi selalu gagal. Walau tak pernah menyerah dan selalu bangkit, usahanya tak kunjung menuai hasil. Akhirnya ia mengadukan permasalahannya kepada salah aseorang ustadz di Jakarta.

“Untuk menjadi pengusaha sukses itu gampang. Coba contreng dulu nih, daftar dosa yang pernah ente lakukan”, kata sang ustadz sambil menyodorkan kertas berisi 10 macam dosa besar. Sang ustadz bermaksud menyampaikan kepada laki-laki tersebut bahwa dosa yang kita lakukan berpengaruh besar pada kesuksesan.
……….
Di dunia yang serba materialistis, serta adanya genpuran paham nihilisme, materialisme dan ateisme; keyakinan bahwa ada kaitan antara dosa dan kesuksesan semakin menyusut. Namun bagi yang selamat imannya, ia akan meyakini bahwa terdapat korelasi yang kuat antara keduanya. Dengan logika iman, misalnya, adanya gempa di suatu daerah memiliki hubungan erat dengan dosa yang dilakukan penduduk tersebut. Tentu, loguka iman ini hanya dimiliki oleh prang-orang beriman. Namun bagi mereka yang berpaham materialism, sama sekali tak ada kaitannya.


Begitu pula apabila upaya meraih kesuksesan dihubung-hubungkan dengan dosa yang kita miliki, maka bagi mereka sama sekali tidak nyambung.

Adapun bagi muslim sejati, jikalau keterangan tersebut memang ada di al-Quran maupun hadits, maka tidak ada alasan untuk tidak meyakininya. Hatinya yakin. Pandangannya jauh ke depan menembus alam metafisis, suatu hal yang tidak terpikirkan oleh mereka para pemuja materi.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasul Saw pernah bersabda, “Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan keluar dari kesempitan serta memberinya rizki dari arah yang tidak disangkanya”.

Dari hadits ini dapat diketahui bahwa dosa merupakan salah satu penyebab terhambatnya kesuksesan kita. Buktinya, kita disuruh untuk  meminta ampunan kepada Allah atas dosa-dosa kita agar kita diberi rizki-Nya berupa kesuksesan. Maka dari itu, perlu kiranya kita beristighfar, meminta ampun kepada Allah jika kita mau sukses.

Dalam hal ini, penting kiranya kita merenungi apa yang disampaikan oleh ustadz Yusuf Mansur, dalam salah satu tausiahnya. Ia menyampaikan bahwa hal pertama yang harus kita lakukan adalah bertaubat kepada Allah. Urusan sukses, urusan solusi dari masalah, itu gampang. Itubelakangan. Yang penting taubat dulu, istighfar dulu. Ia menjelaskan hal ini dengan menyebutkan firman Allah dalam surat At-Tahrim (66) ayat 88:

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga”.

Ia menerangkan, bahwa ketika kita bertaubat dengan sebenarnya, yang pertama kali Allah akan berikan adalah ampunan. Kalau Allah sudah memberikan ampunan, maka selanjutnya Allah akan memberikan surga-Nya. “Surga” untuk pemimpi pengusaha sukses, akan diberi kesuksesan dalam usahanya, pemimpi dokter akan lulus belajar di sekolah kedokteran, dan seterusnya.

So, barangsiapa yang ingin sukses beristighfarlah sebanyak-banyaknya.


Kamis, 7 Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar