Saudaraku, senang rasanya menulis lagi. Targetku adalah setiap hari
menulis. Tapi ternyata kemarin tidak menulis. Tapi tidak mengapa, karena
Alhamdulillah sekarang saya menulis lagi.
Saudaraku, karena kemarin saya tidak menulis, maka kali ini saya akan menuliskan (berupa respon atau analisa, atau apalah) 2 sub judul dari buku Harun Nasution yang berjudul “Islam Rasional”. Dua sub judul yang dimaksud adalah ‘Masalah Akal dan Akhlak’, dan ‘Pandangan Islam tentang Keadilan’.
Terkait yang ‘Masalah Akal dan Akhlak’, ada tulisan Harun Nasution yang saya tidak setuju. Di antaranya, dia menuliskan bahwa pelajaran agama yang diberikan secara tradisional (seperti yang diterapkan di pondok-pondok pesantren salaf di Indonesia serta lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Mekah, Madinah, atau al-Azhar ) tidak mementingkan pemakaian akal dan pendidikan akhlak. Yang banyak dijalankan dalam lembaga-lembaga ini menurutnya guru memompakan pengetahuan keagamaan ke dalam anak didik. Sebaliknya, lanjut dia, Institut Studi Islam yang ada di dunia Islam maupun Barat dengan kurikulumnya yang berbeda menonjolkan pemakaian akal dan pendidikan akhlak dalam Islam.
Saudaraku, karena kemarin saya tidak menulis, maka kali ini saya akan menuliskan (berupa respon atau analisa, atau apalah) 2 sub judul dari buku Harun Nasution yang berjudul “Islam Rasional”. Dua sub judul yang dimaksud adalah ‘Masalah Akal dan Akhlak’, dan ‘Pandangan Islam tentang Keadilan’.
Terkait yang ‘Masalah Akal dan Akhlak’, ada tulisan Harun Nasution yang saya tidak setuju. Di antaranya, dia menuliskan bahwa pelajaran agama yang diberikan secara tradisional (seperti yang diterapkan di pondok-pondok pesantren salaf di Indonesia serta lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Mekah, Madinah, atau al-Azhar ) tidak mementingkan pemakaian akal dan pendidikan akhlak. Yang banyak dijalankan dalam lembaga-lembaga ini menurutnya guru memompakan pengetahuan keagamaan ke dalam anak didik. Sebaliknya, lanjut dia, Institut Studi Islam yang ada di dunia Islam maupun Barat dengan kurikulumnya yang berbeda menonjolkan pemakaian akal dan pendidikan akhlak dalam Islam.