Sabtu, 15 Februari 2014

Meraih Kesuksesan dengan Istighfar




“Ustadz, saya ingin menjadi pengusaha sukses, tapi bangkrut terus. Tolong kasih saya resep ustadz”, pinta seorang laki-laki dengan nada lirih. Laki-laki ini adalah tipe orang yang pekerja keras. Berulangkali dia mencoba mengais keuntungan dalam dunia bisnis, tapi selalu gagal. Walau tak pernah menyerah dan selalu bangkit, usahanya tak kunjung menuai hasil. Akhirnya ia mengadukan permasalahannya kepada salah aseorang ustadz di Jakarta.

“Untuk menjadi pengusaha sukses itu gampang. Coba contreng dulu nih, daftar dosa yang pernah ente lakukan”, kata sang ustadz sambil menyodorkan kertas berisi 10 macam dosa besar. Sang ustadz bermaksud menyampaikan kepada laki-laki tersebut bahwa dosa yang kita lakukan berpengaruh besar pada kesuksesan.
……….
Di dunia yang serba materialistis, serta adanya genpuran paham nihilisme, materialisme dan ateisme; keyakinan bahwa ada kaitan antara dosa dan kesuksesan semakin menyusut. Namun bagi yang selamat imannya, ia akan meyakini bahwa terdapat korelasi yang kuat antara keduanya. Dengan logika iman, misalnya, adanya gempa di suatu daerah memiliki hubungan erat dengan dosa yang dilakukan penduduk tersebut. Tentu, loguka iman ini hanya dimiliki oleh prang-orang beriman. Namun bagi mereka yang berpaham materialism, sama sekali tak ada kaitannya.

Tentang Angle Tulisan




Saudaraku, saya tadi membaca buku tulisan Zulhasril nasir, Ph.D yang berjudul “Menulis untuk Dibaca: Feature dan Kolom”.

Ada satu hal yang saya dapatkan, yaitu tentang angle. Selama ini saya tahunya angel itu adalah sudut pandang. Ternyata, ada pengertian yang lebih mendalam. Angel itu lebih sempit daripada gagasan. Misalnya kalau diibaratkan, gagasan itu barang pecah belah, sedangkan angle itu adalah keramik.

Lalu, penulis menyarankan agar angle yang kita tulis adalah baru dan penting diketahui pembaca. Kalaupun mungkin gagasannya sudah ada yang menulis, maka kita menulis gagasan pengembangan atau angle yang belum diambil oleh orang lain.

Oke, semoga bermanfaat. :)



Rabu, 6 Juni 2012

Tidak Ada Kata Pensiun



Saudaraku, aku mau nulis lagi. Tapi mungkin Cuma dikit. Ini berdasarkan apa yang aku baca di majalah mulia, majalah milik BMH (Baitul Mal Hidayatullah) edisi Juni 2012. Tepatnya, pada rubric konsultasi keuangan yang diasuh oleh ust. Iman Supriono.

Ia menuliskan bahwa tidak ada kata pension bagi orang mukmin. Rasul dan para sahabat telah mencontohkannya. Pun, termasuk PNS maupun pegawai swasta. Tidak ada kata pensiun.

Nah, bagi orang-orang yang biasanya memiliki masa pensiun untuk bekerja, maka hendaknya siap-siap membiasakan diri bekerja hal lain sebelum dating masa pensiun. Dan, hendaknya banyal-banyak menabung. 

Ya, itulah saudaraku. Mungkin sedikit yang aku tulis tapi insyaAllah bermanfaat.



Rabu, 6 Juni 2012

Tentang Gaza



Saudarku, kali ini saya akan menuliskan sedikit apa yang saya baca di majalah hidayatullah edisi Juni 2012. Saya akan menyorot tulisan tentang Gaza, tentang Palestina, tentang kebiadaban zionis Israel.

          Dari tulisan yang ditulis oleh relawan Sahabat al-Aqsha tersebut, aku mengetahui lebih mendalam tentang kekejaman zionis. Aku juga bisa ikut merasakan penderitaan masyarakat Palestina walaupun tidak secara langsung.

          Penulis mengedepankan penderitaan nelayan dan petani di sana. Tidak sedikit nelayan Palestina yang tertembak mati ataupun penuh dengan luka hanya karena mereka berlayar lebih dari sekian kilometer. Pemerintah zionis Israel memang memberlakukan aturan baru sejak Ghalid Shalit, salah seorang tentara Israel ditahan oleh mujahidin Palestina. Dampak dari itu, penghasilan para nelayan berkurang bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti biasanya.

          Begitu juga petani. Tanah mereka berulangkali dibombardir. Akan tetapi, para petani tetap menanami sawah mereka. Bahkan salah satu informan yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka akan terus menanami sawah mereka walaupun tentara zionis terus memborbardir, sekalipun akan menyirami tanaman mereka dengan air darah.