Rabu, 07 Desember 2016

Membela al-Quran

Akhir-akhir ini di Indonesia sedang ramai dengan isu penistaan al-Quran yang dilakukan salah gubernur Jakarta yang non muslim. Maka menanggapi itu, umat muslim tumpah ruah turun ke jalan melakukan aksi damai untuk menuntut aparat agar memenjarakan sang penista. Aksi tersebut disebut sebagai aksi bela Islam atau bela al-Quran.

Aksi bela Al-Quran ini dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, dilakukan pada bulan Oktober, lalu yang kedua dilakukan pada 4 November 2016 (411) dan yang ketiga dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016  (212). Peserta aksi bela al-Quran yang pertama hanya ribuan, namun pada aksi kedua dan ketiga mencapai angka jutaan. Bahkan aksi ketiga ini dua atau tiga kali lipat dari yang kedua. Walaupun ada perdebatan terkait jumlah berapa orang yang ikut dalam aksi ini.

Nah, ada satu hal penting yang saya ingin tuliskan di sini terkait pembelaan terhadap al-Quran. Hal ini saya dapatkan ketika saya melakukan penyimpulan dari apa yang disampaikan para para da’i yang memberikan tausiyah pada aksi bela Islam yang ketiga (212) seperti Habib Riziq, Aa Gym, dan ustadz Arifin Ilham.

Peristiwa ini merupakan bentuk teguran Allah kepada umat Islam untuk membela al-Quran yang merupakan kalam-Nya. Dan, bentuk pembelaan terhadap al-Quran tidak hanya sekedar menuntut keadilan terhadap sang penista al-Quran. Namun, lebih jauh lagi, hendaknya menjadi bahan renungan dan intropeksi bagi umat Islam dalam berinteraksi dengan al-Quran. 

Hendaknya, pembelaan al-Quran ini ditindaklanjuti dengan berusaha memperbanyak membaca al-Quran, mempelajari isinya, mentadabburinya, mengamalkannya, menghafalnya, dan mengajarkannya. Itulah bentuk pembelaan al-Quran yang hendaknya dilakukan oleh kaum muslimin.

Semoga kita bisa membela al-Quran dengan sebaik-baiknya. Amiin.



Surabaya, 7 Desember 2016

0 komentar:

Posting Komentar