Senin, 16 Mei 2016

Umur

Kalau mau tahu seperti apa kualitas kita, maka lihatlah umur kita. Misalnya umur kita 20-an tahun. Pada umur tersebut, coba kita nilai diri kita secara jujur. Lalu kita bandingkan dengan prestasi yang orang lain capai pada umur 20. Kalau kita jauh dibandingkan dia, berarti kualitas hidup kita memang teramat rendah. Maka kita harus meng-upgrade diri kita. 

Berbicara tentang umur, ada seorang pembicara yang membagi umur dengan lima ibu jari. Jari kelingking, katanya, mewakili umur 1-10 tahun. Kecil, anak-anak dan berpikirnya pendek.

 Jari manis mewakili umur 11-20 tahun. Masa ini ini adalah masa remaja yang penuh dengan hal-hal “manis”. Masa yang bergejolak. 

Jari tengah mewakili umur 21-30 tahun. Masa menuju kematangan diri. Semangat meledak-ledak. Karya-karya hidup banyak diperoleh pada masa-masa ini. Makanya jari tengah itu paling panjang dibandingkan dengan jari yang lain. Namun pada masa ini rawan terjangkit kesombongan karena merasa lebih wah dari yang lain. 

Jari telunjuk mewakili umur 31-40 tahun. Masa-masa ini adalah masa-masa usia sudah matang. Lebih bijaksana dalam menghadapi hidup, makanya lebih pendek dari jari tengah. Biasanya memiliki karisma yang lebih tinggi dari jari tengah (yang berumur 21-30), makanya apa yang dia sampaikan lebih didengarkan. Kalau menyuruh lebih ditaati. 

Jari jempol mewakili umur 41-60. Masa-masa di mana intelektual, emosional dan spriual sangat matang. Biasanya menjadi pembina dan penasehat.

Hm...berada di posisi mana kita? Yang jelas, kita harus memanfaatkan jatah umur yang Allah berikan kepada kita. Jangan sampai kita menyia-nyiakannya.



Surabaya, 6 Mei 2016

0 komentar:

Posting Komentar