Berbicara
tentang umur, ada seorang pembicara yang membagi umur dengan lima ibu jari.
Jari kelingking, katanya, mewakili umur 1-10 tahun. Kecil, anak-anak dan
berpikirnya pendek.
Jari manis mewakili umur 11-20 tahun. Masa ini
ini adalah masa remaja yang penuh dengan hal-hal “manis”. Masa yang bergejolak.
Jari
tengah mewakili umur 21-30 tahun. Masa menuju kematangan diri. Semangat
meledak-ledak. Karya-karya hidup banyak diperoleh pada masa-masa ini. Makanya
jari tengah itu paling panjang dibandingkan dengan jari yang lain. Namun pada
masa ini rawan terjangkit kesombongan karena merasa lebih wah dari yang lain.
Jari
telunjuk mewakili umur 31-40 tahun. Masa-masa ini adalah masa-masa usia sudah
matang. Lebih bijaksana dalam menghadapi hidup, makanya lebih pendek dari jari
tengah. Biasanya memiliki karisma yang lebih tinggi dari jari tengah (yang
berumur 21-30), makanya apa yang dia sampaikan lebih didengarkan. Kalau
menyuruh lebih ditaati.
Jari
jempol mewakili umur 41-60. Masa-masa di mana intelektual, emosional dan
spriual sangat matang. Biasanya menjadi pembina dan penasehat.
Hm...berada
di posisi mana kita? Yang jelas, kita harus memanfaatkan jatah umur yang Allah
berikan kepada kita. Jangan sampai kita menyia-nyiakannya.
Surabaya,
6 Mei 2016






0 komentar:
Posting Komentar