Senin, 17 November 2014

Menjadi Dai yang Powerfull

Saudaraku, saya tadi baca buku tulisan pak Faqih Syarif yang berjudul “Menjadi Dai yang Dicinta”. Saya membaca halaman 50 sampai 56. Jadi tidak banyak. Tapi tidak mengapa. Walaupun Cuma 3 lembar, tapi apa yang ia tulis banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.

Judul tulisan pada halaman tersebut adalah “Berlatih Meningkatkan Keahlian”. Jadi seorang dai harus punya keahlian yang bagus agar apa yang disampaikan kepada jama’ah bisa powerfull. Sebelum memberikan tips-tipnya, pak Faqih membuka tulisannya dengan sebuh hadits nabi. Begini bunyi hadits tersebut, “Sungguh Allah menyukai seorang mukmin yang mempunyai keahlian” (HR. Ath-Thabrani).

Ia pun mengemukakan sebuah hasil penelitian pada tahun 1993 yang dilakukan oleh 3 orang pakar yang dilakukan di Berlin Academy of Music. Apa hasil penelitian mereka? Untuk menjadi ahli/expert, seseorang harus mengalokasikan waktu untuk berlatih sebanyak 10.000 jam. Jadi selama 10.000 jam digunakan untuk berlatih secara terus-menerus dan disengaja untuk meningkatkan keterampilannya. Pertanyaannya, 10.000 jam itu berapa tahun? Kalau setiap hari kita mengalokasikan 3 jam setiap hari, maka kita butuh waktu 10 tahun. Ya, memang butuh waktu lama untuk menjadi expert/ahli. Tidak bisa instan sebagaimana mie instan. Hehe.


Lalu pak Faqih menerangkan bahwa ada 3 kompetensi dasar yang harus dikuasai agar menjadi dai yang powerfull. Apa saja? Pertama, menguasai tsaqofah Islam. Kedua, memahami fakta-fakta di masyarakat. Ketiga, Kemampuan mengaitkan fajta dengan tsaqofah Islam diiringi dengan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Selanjutnya ia menyampaikan tentang kebiasaan yang perlu dilakukan oleh seorang dai. Kebiasaan ini dijadikan sebagai warming up dalam meningkatkan kompetensi/keahlian. Apa saja kebiasaan yang hendaknya dilakukan? Yaitu melatif kreatif, banyak membaca, rajin menulis diary, berkorespodensi, senang berdiskusi, melihat lebih dekat, dan akrab dengan bahasa.

Baik saudaraku, saya kira itu yang bisa saya tuliskan. Semoga di waktu lain saya bisa menulis lagi di blog tercinta ini. Amiin. :)




Panceng, 18 November 2014

0 komentar:

Posting Komentar