Tahukah engkau, apa yang ada dalam kitab fiqih sunnah jilid
satu yang ditulis oleh Sayyid Saabiq dan juga buku berjudul “Islam and
Secularism” yang ditulis oleh Syed M. Naquib al-Attas? Alhamdulillah tadi aku
membaca kedua buku tersebut. Tepatnya, untuk yang “fiqih sunnah” aku baca
halaman 90 dan untuk yang “Islam and Secularism” aku baca halaman 100.
Dari aktivitas membacaku ini, aku mendapatkan ilmu yang luar
biasa. Dulu, tatkala aku masih belajar di SMA, tepatnya ketika aku hendak
shalat di musholla, seorang takmir menegurku karena tak pakai kopyah. Beliau
juga menyertakan lembaran berisi tulisan berbahasa arab. Aku hanya
mengangguk-angguk waktu itu walau pernah dapat penjelasan dari seseorang bahwa
boleh tidak memakai kopyah sewaktu shalat. Akhirnya karena aku tak punya dalil
dan tak pernah aku dapatkan penjelasan detail, perkara ini masih kabur bagiku.
Nah, tatkala aku tadi baca tulisan Sayyid Sabiq yang ditulis
pada tahun 1994, tepatnya pada halaman 90 ini, aku mendapatkan penjelasan yang
luar biasa. Di sana disebutkan, Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasul melepas
kopyahnya tatkala shalat dan meletakkannya di depannya sebagai pembatas (satr).
Nah, ini menunjukkan bahwa kita dibolehkan tidak menggunakan kopyah sewaktu
shalat. Tidak haram, dan shalatnya sah. Selain itu ditambahkan penjelasan bahwa
mazhab Hanafi menyatakan bahwa boleh tidak menggunakan penutup kepala atau
kopyah saat shalat.
Alhamdulillah, aku mendapatkan ilmu yang luar biasa dari
tulisan Sayyid Sabiq ini.
Sementara dari “Islam and Secularism” yang ditulis al-Attas
pada halaman 98, aku mendapatkan penjelasan yang semakin mengukuhkan keyakinanku
tentang kebenaran Islam.
Al-Attas menulis:
“According to the holy Quran the true religion was from the
very beginning universal since it refers to one and the same universal God. It
was this God. Who revealed to man the universal religion. But man gradually
forgot and aberrations in religion became common among men so that from time to
time God had to reveal the universal religion again and again through His
prophets and messengers”.
Dari apa yang disampaikan al-Attas ini, semakin aku yakin
bahwa Islamlah agama yang benar. Islamlah agama yang universal. Adapun
agama-agama yang lain seperti Yahudi dan Kristen adalah agama sempalan. Kalau
di zaman nabi Muhammad ini, agama sempalan yang muncul seperti ahmadiyah, lia
eden, dan lain-lain. Adapun di zaman nabi Isa, agama sempalan yang muncul
adalah Kristen. Sedangkan yahudi adalah agama sempalan pada zaman nabi Musa.
Adapun nabi-nabi diutus oleh Allah dengan waktu yang berbeda-beda sebenarnya
untuk memperbaiki dan memurnikan agama Islam (agama Allah) dari agama sempalan
tersebut.
Nah, aku jadi punya anggapan atau semacam pemikiran bahwa;
agama hindu, Budha, Konghucu, dan Majusi adalah agama sempalan di zaman
nabi-nabi terdahulu . Adapun agama Islam adalah agama yang dianut oleh para
nabi sejak nabi Adam sampai nabi Muhammad.
Oke, udaha dulu ya. Semoga bermanfaat :)
Panceng, 1o Juni 2012






0 komentar:
Posting Komentar