Saya kemarin membaca
buku berjudul “Mencetak Kader”. Buku ini berisi profil Allahuyarham ust.
Abdullah Sa’id dari kecil sampai wafat, termasuk juga pemikiran-pemikiran
beliau tentang Islam. Buku ini juga berisi perjuangan beliau mendirikan
hidayatullah sebagai pesantren di Gunung Tembak, Balikpapan yang kemudian
berkembang pesat dan tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Hidayatullah
kemudian menjadi organisasi sosial (orsos) dan yang terakhir menjadi organisasi
masyarakat (ormas).
Dalam buku tersebut
diterangkan alasan beliau mendirikan pesantren hidayatullah. Di antara
alasannya adalah, karena sekarang ini teori kehebatan Islam hanya tersebar di
buku-buku dan di berbagai lembaran. Namun, dalam praktek lapangan orang-orang
belum bisa merasakan seperti apa kehebatan Islam sesungguhnya. Maka diperlukan
sebuah usaha kongkret walaupun dalam skala terkecil untuk mewujudkan hal tersebut,
yaitu dengan mendirikan pesantren hidayatullah.
Saya kemudian
teringat dengan sebuah ayat dalam surat as-shaf yang berbunyi, “Amat besar
kebencian di sisi Allah, kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan”. Aksi
nyata lebih penting dari sekedar ucapan belaka. Hm...saya pun melihat diri
saya. Keseharian saya. Apa yang saya katakan dan apa yang saya tuliskan. Lalu,
bagaimana pengamalan saya terhadap apa yang saya katakan dan saya tuliskan
tersebut. Hm....
Saya juga teringat
dengan ucapan KH. Anwar Zahid, seorang penceramah asal Bojonegoro dalam salah
satu ceramahnya. Ia menuturkan bahwa banyak orang saat ini hanya pandai memberi
mau’izah hasanah, tapi tidak memberi uswatun hasanah. Hanya pintar berbusa-busa
namun minim bahkan nihil contoh nyata dalam lapangan.
Hm...amal, amal,
amal. Teladan, teladan, teladan. Contoh nyata, contoh nyata, contoh nyata.
Itulah krisis umat Islam saat ini. Kita hanya bisa menyaksikan kehebatan Islam
dalam lembaran kertas dan dalam lembaran sejarah. Kita tak bisa menyaksikan
bagaimana sebenarnya Islam dalam kenyataan. Bagaimana Islam seharusnya dalam
kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan nyata.
Hm..Semoga kita bisa
menunjukkan ke dunia akan kehebatan Islam melalui tindakan kita dalam alam
realita, bukan dalam mimpi dan khayalan. Amiin.
Surabaya, 18 April
2015






0 komentar:
Posting Komentar