Saya akan menulis
tentang buku yang saya baca tadi pagi, yaitu “Ma’alim fit Thariq”, yang ditulis
oleh Sayyid Qutub. Sebenarnya, sudah lama saya tahu buku ini. Namun, baru kali
ini aku bisa membacanya.
Sebenarnya, saya
belum tuntas membaca buku itu, tapi saya kira nggak apa-apa menulis apa yang
saya dapatkan.
Gini, di awal tulisan
Sayyid Qutub banyak menyinggung akidah. Peradaban Barat, katanya, telah
mengutamakan sisi ekonomi, dan lain-lain. Tapi dalam Islam, akidahlah yang diutamakan. Beliau menjelaskan, Allah tidak
mengutamakan masalah moral, ekonomi, dan lain-lain. Akidah yang diutamakan,
bukan yang lain.
Beliau juga sering
menyebut beberapa kata-kata seperti thaghut, jahiliah, dan lain-lain.
Terus ini. Ada satu
hal yang saya kira menarik. Dulu, pada zaman Rasulllah Saw, penguasa arab
hanyalah boneka dari Persia dan Romawi. Nah, saya jadi menyimpulkan bahwa
beliau mau menyampaikan kondisi sekarang. Semacam itu.
Terus, beliau juga
menyatakan bahwa hanya Islamlah yang paling cocok untuk sistem kehidupan. Dan,
syariat Islam hendaknya/harus diterapkan.
Membaca tulisan
Sayyid Qutub ini, saya jadi tambah dalam berislam. Saya juga berpikir, mengapa
dalam PKS, HTI, atau Hidayatullah. Kader-kadenya ada yang “bersitegang”?
Bukankah cita-citanya sama? Bukankah metodenya saja yang berbeda?
Hm..baik, udah dulu
ya. Semoga bermanfaat.
NB: Tulisan ini saya
ketik ulang dari buku catatan yang saya tulis pada 29 Juni 2012 di Surabaya
Panceng, 1 Februari
2015






0 komentar:
Posting Komentar