Minggu, 10 Januari 2016

Berkembang


Semua yang hidup pastilah berkembang. Manusia, hewan, dan tumbuhan pasti berkembang. Ada perubahan dari kecil ke besar, dari pendek ke panjang, dan dari rendah ke tinggi.
 
Perkembangan ini biasanya akan jelas terlihat pada perubahan fisik. Sebuah pohon kelapa tidak akan langsung menjadi pohon yang tinggi menjulang. Ia dimulai dengan tunas yang tumbuh dari buah kelapa. Setelah ditanam ke dalam tanah, mulailah perlahan-lahan pohon itu membesar dan meninggi. Begitu juga dengan hewan. Begitu juga dengan manusia.

Namun khusus untuk manusia, ada perbedaan dengan hewan dan tumbuhan. Pada diri manusia, pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya terjadi pada fisik. Lantas apa?

Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia juga melibatkan emosional, intelektual, kemampuan berbahasa, kemampuan menganalisa, dan lain-lain. Misalnya ketika manusia masih berupa bayi dia tidak bisa bicara, namun ketika besar dia pandai ber cas cis cus. Ketika kecil seseorang dikenal sosok pemalu, namun seiring berjalannya waktu dia bisa saja mampu tampil percaya diri di khalayak ramai. 

Contoh perkembangan lainnya adalah pada peningkatan ilmu. Ketika kecil, kita belum bisa membaca. Kita belum tahu huruf a, b, c, sampai z. Kita belum bisa merangkai huruf-huruf tersebut menjadi kata dan kalimat yang memiliki makna tersendiri. Barulah setelah masuk SD kita mampu membaca dengan baik. Tentunya ada perkembangan di sini, dari tidak bisa membaca menjadi mampu membaca.

Dari fakta tersebut dapat diketahui bahwa  manusia memang diciptakan untuk terus berkembang dalam semua aspek, tidak hanya aspek fisik saja sebagaimana hewan dan tumbuhan. Maka dari itu ketika tidak ada perkembangan dalam diri kita, kita harus megevaluasi diri dan kalau perlu merenung sejenak. Mengapa kita kok begini-begini aja. Mengapa tidak ada perkembangan dalam diri. Mengapa ilmu, karya, finansial, keahlian dalam bidang tertentu dan hal-hal lainnya tidak mengalami perkembangan. 

Setelah mengevaluasi diri, hendaknya kita membuat program-program pribadi yang akan menjadikan diri kita berkembang. Program-program pribadi itulah yang akan menjadi acuan kita dalam meningkatkan diri. 

Kita berharap agar kita bisa mengembangkan diri dalam aspek-aspek tertentu dalam hidup kita. Karena kalau tidak ada pertumbuhan dan perkembangan dalam diri, maka hidup kita patut dipersoalkan. Mengapa perlu dipersoalkan? Karena ciri-ciri hidup adalah bertumbuh dan berkembang. 

Kalau tak bertumbuh dan tak berkembang, maka itu pertanda tak ada kehidupan dalam kita. Kalau sudah begitu, sebagaimana disampaikan Imam Syafi’i, kita layak ditakbirkan 4 kali lantaran sudah mati. Kita sudah layak dianggap mayat berjalan. Hidup tapi mati. Bernyawa namun divonis meninggal. Apa kita mau menjadi makhluk yang menakutkan seperti itu?



Surabaya, 10 Januari 2016



0 komentar:

Posting Komentar