Manusia
adalah makhluk yang sering salah dan lupa. Dalam bahasa Arab, manusia disebut
insan yang artinya lupa. Itu menunjukkan bahwa lupa dan salah sudah menjadi
sifat manusia.
Maka
dari itulah, ada sebuah keterangan dalam al-Quran bahwa orang yang bertakwa
bukanlah mereka yang tak pernah berbuat salah. Yang dimaksud orang bertakwa
adalah mereka yang ketika melakukan kesalahan kemudian ingat kepada Allah dan
meminta ampun kepada-Nya. Setelah itu, dia tidak lagi melakukan kesalahan
tersebut.
Ketika
seseorang beristighfar meminta ampun kepada Allah dan tak lagi mengulangi
kesalahan yang sama, maka dia sedang bertaubat. Dia kembali kepada Allah,
kembali ke jalan yang benar dan lurus.
Taubat
yang benar adalah taubat yang tak sekedar mengucapkan istighfar di bibir. Tapi
taubat yang benar adalah taubat yang diiringi dengan rasa bersalah di hati.
Selain rasa bersalah ada hal lain, yaitu penyesalan yang mendalam atas apa yang
sudah dia lakukan. Dan terakhir, dia tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Jadi,
taubat itu teramat susah. Sangat susah. Makanya orang yang bertaubat dan
diterimanya taubat adalah orang-orang yang beruntung, karena akan dicintai oleh
Allah. Allah berfirman, “Innalllaha yuhibbut tawwabiina wayuhibbul
muthathohhirin”, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
orang-orang yang menyucikan diri”.
Bagaimana
dengan kita? Sudahkah kita bertaubat? Pernahkah kita bertaubat? Apakah taubat
kita sudah benar?
Surabaya,
4 Januari 2016






0 komentar:
Posting Komentar